Selasa, 05 Februari 2008

Mau Turun Tarif, Telkom Berhitung


PT Telkom Tbk tengah bersiap menurunkan tarif retailnya sebagai dampak penurunan tarif interkoneksi dalam skema baru yang akan diberlakukan mulai 1 April 2008.

"Kami akan melakukan kalkulasi ulang terhadap tarif retail layanan kami. Namun tentang berapanya (penurunan, red) tentu masih terlalu dini untuk disampaikan karena harus dilakukan pengkajian yang seksama terlebih dulu," ujar VP Public & Marketing Communication Telkom, Eddy Kurnia, dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/2/2008).

Ia menegaskan, Telkom menyambut baik keluarnya hasil penghitungan ulang biaya interkoneksi, baik pada jenis panggilan untuk layanan telepon tetap kabel dan nirkabel tetap FWA, serta layanan mobile seluler.

"Arah skema baru tarif interkoneksi sudah benar. Sepanjang itu baik bagi masyarakat serta dilakukan secara fair dengan memperhitungkan kepentingan bisnis operator, kami mendukung saja," kata Eddy.

Seperti diketahui dari penjelasan regulator, biaya interkoneksi untuk jaringan tetap lokal kabel (fixed wireline) dan jaringan tetap lokal nirkabel (fixed wireless acces atau FWA) pada umumnya mengalami penurunan.

Dalam kasus interkoneksi untuk panggilan dari telepon tetap ke telepon tetap (fixed to fixed/F2F) serta dari telepon tetap ke telepon mobile (fixed to mobile/F2M) sebenarnya juga terjadi penurunan bila perbandingan dilakukan secara obyektif dengan mengenyampingkan angka adjustment, atau benar-benar mengacu pada hitungan berdasarkan biaya sesungguhnya (cost based).

Sebagai contoh, tarif lokal F2F yang berdasarkan perhitungan cost based 2007 adalah Rp 157 per-menit, pada implementasi 2008 menjadi Rp 73 per menit atau turun 54%. Demikian juga tarif F2M yang berdasarkan perhitungan cost based 2007 adalah Rp 268 per menit maka pada implementasi 2008 menjadi Rp 203 per menit atau turun 24%.

Sempat Dilematis

Telkom pada 2007 lalu mengenakan tarif interkoneksi Rp 73 per menit untuk F2F dan Rp 152 per menit untuk F2M. "Itu semata-mata kebijakan yang diambil pemerintah untuk melindungi kepentingan pengguna telepon tetap dari kalangan masyarakat bawah," cetus Eddy.

"Dengan tindakan balancing (penyeimbangan tarif, red) tersebut, posisi kami (Telkom, red) sendiri sebenarnya menjadi dilematis namun tetap patuh karena menyangkut kepentingan masyarakat luas," imbuhnya.

Eddy mengingatkan bahwa penetapan formulasi interkoneksi yang diterbitkan pemerintah dan regulator hanya sebagai referensi dalam penetapan tarif retail oleh para operator. Namun ia mengakui, skema baru tarif nterkoneksi akan mendorong tarif telepon semakin murah.

"Telkom sendiri akan menyikapi secara positif dengan memanfaatkan kondisi ini untuk memperluas basis pelanggan serta meningkatkan volume trafik penggunaan layanan," tandasnya.

Senin, 04 Februari 2008

Jurus Aman Menggunakan Layanan e-Banking


Aksi penipuan melalui internet dengan menggunakan situs aspal (asli tapi palsu) makin marak terjadi belakangan ini. Beberapa bank ternama di Indonesia sudah menjadi korbannya.

Penjahat cyber menggunakan tampilan situs yang nyaris mirip dengan situs asli sebuah bank untuk mengelabui korban menginputkan data-data penting seperti username dan password.

Jangan sampai Anda masuk perangkap phisher. Simak jurus menggunakan layanan online banking secara aman, yang diramu detikINET dari Infotech Indiatimes, Selasa (5/2/2008).

Cek URL Situs

Cek selalu URL situs bank Anda. Para penjahat cyber biasanya memikat korban untuk memasukan username dan password ke situs palsu yang menyerupai situs resmi bank Anda. Jika Anda melihat suatu hal yang aneh, selain dari situs resmi bank Anda, bisa jadi situs tersebut palsu.

Jangan pernah memasukkan username atau password dan data sensitif lainnya tanpa terlebih dahulu memastikan bahwa Anda berada di situs yang benar. Satu lagi yang paling penting, usahakan selalu mengetik alamat situs bank Anda langsung pada browser, jangan pernah mengklik link yang ada dalam e-mail.

Update Sistem

Cek selalu update keamanan sistim operasi Anda. Pastikan sistim operasi dan browser Anda sudah diinstal dengan patch keamanan terbaru dari sumber terpercaya. Kalau perlu, pakailah firewall untuk mencegah hacker mencuri hak akses komputer Anda, khususnya jika Anda terhubung ke internet dengan menggunakan kabel atau model DSL.

Ganti Password

Gantilah password online banking Anda secara berkala. Hindari kode password yang mudah ditebak, seperti nama, tanggal lahir, nomor telepon. Jika perlu, gunakan password yang terdiri dari huruf abjad dan angka.

Jika Anda mempunyai beberapa rekening bank, jangan pernah gunakan password online banking yang sama untuk semua rekening. Jangan pernah pula menyimpan username dan password Anda di browser karena kemungkinan bisa di-crack hacker.

Cek Kebijakan Privasi Situs Bank

Beberapa bank saat ini sudah mempersenjatai sistim internet banking mereka dengan sistem keamanan yang lebih aman. Misalnya, jika Anda mentransfer uang secara online ke rekening lain dalam jumlah lebih besar, biasanya Anda akan diminta untuk menginputkan sebuah password tertentu. Beberapa bank membutuhkan password untuk memvalidasi transaksi berjumlah besar.

Pastikan pula bahwa alamat situs bank tersebut diawali dengan 'https', yang menandakan bahwa situs tersebut benar-benar "secure", karena telah dilindungi oleh teknologi enkripsi data (SSL).

Cek 'Last Logged In'

Umumnya terdapat panel 'last logged in' di situs bank. Cek panel tersebut setiap kali Anda login. Jika tiba-tiba muncul peringatan bahwa Anda tidak berwenang mengakses, misalnya Anda baru login ke situs itu 2 hari lalu, namun di panel tercatat bahwa Anda terakhir login tadi pagi, segera laporkan ke bank Anda dan ganti password tersebut.

Jangan lupa untuk selalu klik tombol 'exit' atau 'sign out' setelah masuk ke portal online banking Anda. Tutup pula browser tersebut untuk memastikan bahwa session Anda telah diterminasi.

Jangan Tinggalkan PC

Jangan pernah tinggalkan PC jika Anda telah menginputkan informasi transaksi online banking di situs. Sebisa mungkin hindari mengakses layanan online banking di warnet atau komputer publik. Hindari pula mengakses layanan online banking melalui koneksi Wi-Fi, jika privasi dan keamanannya kurang.

Hindari Mengisi Data Penting dalam Form

Hindari mengisi form yang ada dalam e-mail yang meminta informasi keuangan, seperti nomor rekening atau kartu kredit. Apalagi jika Anda diminta menginputkan username, password, nomor debit dan kartu kredit bank Anda.

Perlu diingat, petugas bank tidak pernah meminta nasabahnya untuk mengisi username, nomor kartu kredit ataupun password di sebuah form